Desember 2016 - sihabuddin.com
News Update
Loading...

Sabtu, 31 Desember 2016

Catatan Akhir Tahun 2016 | Selamat Tahun Baru

Catatan Akhir Tahun 2016 | Selamat Tahun Baru
sihabuddin.comCatatan Akhir Tahun 2016 | Selamat Tahun Baru. seperti kata banyak orang "tak terasa begitu cepat, tiba tiba sudah mau ganti tahun aja" untuk catatan akhir tahun ini pastinya tak lepas dari perkataan Shohabat nabi, hisablah dirimu sebelum kamu dihisab. yah setiap akhir tahun sebaiknya kita harus mengoreksi apa yang sudah kita lakukan.

Lirik Selamat Tahun Baru - Endank Soekamti
Apa yang terjadi tahun ini tak perlu kau ingkari
Simpan saja dalam hati
Jadikan itu suatu kenangan untuk bangkitkan harapan
Yang cerah di masa depan
Apa yang teraih tahun ini harus kita syukuri
Jangan sampai lupa diri
Apa yang belum di dapatkan haruslah di perjuangkan
Sampai darah penghabisan
Siapkan dirimu Sambut tahun baru
Mari menghitung waktu
untuk diriku sendiri, sudah banyak hal yang ku lalui untuk tahun 2016 tentunya pengalaman berharga untuk setahun ini, menatap tahun baru. siap tak siap harus siap waktu terus berjalan. Pengalaman tahun ini 2016 tak lepas dari pengalaman yang baik, manis, dan pengalaman buruk pahit, akan tetapi pengalaman berharga ini menjadi modal untuk menatap menjalani tahun depan 2017.

untuk cita cita sebenarnya sudah ku tulis "Cita Citaku Di Angkasa Tolong Diam Disana", ada yang tak terlaksana karena kesibukan yang tak teratur musibah tak terduga, membuat terbengkalai -_- tak terwujud. aku terima semoga dapat ku perbaiki di tahun depan.

menjadi panitia khataman pengajian akbar untuk pertama kali
kursus bahasa arab di al azhar pare kampung inggris kediri
membacakan kitab taqrib
membacakan kitab fathul qorib
menjadi moderator musyawarah

kisah cinta pahit
move on
kisah cinta manis pembangkit semangat wkwkwk

belajar progammer PHP
belajar dan belajar lainnya
tentunya sangat banyak catatan tahun 2016 ini yang tertulis maupun tidak.

yang paling terasa di akhir tahun ini. aku menemukan kekasih pujaan yang ku angan angankan sejak dari dulu, kekasih bayangan yang menjadi nyata. kekasih penyemangat menjalani hari hari. kekasih super komplit pelengkap ku. aku sangat sangat berterima kasih kepada Alloh dan kepadamu Wanita Cantik Bagai Matahari

Jumat, 30 Desember 2016

Wanita Cantik Bagai Matahari

Wanita Cantik Bagai Matahari
sihabuddin.com - Wanita Cantik Bagai Matahari, katanya sih arti dari namanya itu, karena aku sudah percaya dengannya, ya sudah aku iyakan saja, tapi ya memang benar, Dia Cantik dan bagai matahari bersinar dan menerangi banyak orang termasuk aku. sebenarnya sudah ku singgung wanita cantik ini di artikel sebelum ini "3 Tahun Kedepan, Siapa Aku?" sebut saja namanya dea

sebelum betul betul kenal dengan dea, akupun hanya menganggap biasa saja. sangat banyak jika ku ceritakan semua, cukup point point pentingnya saja. benar kata pepatah itu, "TAK KENAL MAKA TAK SAYANG" mula mula sebelum aku mengenalnya, dia hanya biasa biasa saja, setelah mengenalnya wihh menurutku dia benar benar luar biasa. sebelum ini aku hanya kenal dari omongan orang lain. dan cenderung cerita tentangnya, dia hanya orang biasa anak kecil yang banyak permintaan sering marah jika setiap kemauan itu tak di penuhi, sering mengeluh, malas tapi ada juga yang bercerita dia orang yang supersibuk, banyak teman, mudah dan pintar berteman, rajin, kalau istilah jawanya gapyak. , tapi setelah mengenalnya dari dea langsung, ternyata dia kuat, dia pemberani, dia penerima, di semangat. dia energik, dia ramah, dia penyayang dia tidak tega dengan teman teman dan orang sekitarnya, lebih tepatnya dia sudah dewasa.

entah bagaimana awal mula ceritanya, aku kenal lebih dekat denganya, setelah aku benar benar move on "Move On, AYOLAH, MARILAH MOVING ON" saat benar benar hati ini kosong tiba tiba dia mulai mengisi ruang hati ini, menjadi penyemangat baru dalam menjalani hari hari.

Saat jatuh cintaku padanya

dea ini membuatku merasakan dan membuka pikiranku tentang hal hal baru yang ku tulis artikel "kalau kalau cinta ini" yah saat jatuh cinta hanya perasaan suka senang bahagia semangat terus tanpa ada rasa malas, setiap aku malas aku mengingat dea ini, seketika malasnya pun hilang. Aku selalu ber andai andai, kalau kalau cinta ini seperti cintaku pada Alloh, niscaya aku akan rajin ibadah, menjalani perintah perintahnya, menjauhi laranganya. Akupun sangat sangat bersyukur di pertemukan dan kenal lebih dekat dengan dea, dia bagaikan pijakanku untuk lebih dekat lagi dengan Alloh. Setelah mengenalnya akupun mulai rajin beribadah mengaji dan aktifitas positif lainya. Alhamdulillah.

Memang cinta itu membutakan, hanya satu yang terpikirkan, kini akupun tak lagi tertarik melihat semua wanita, hanya dialah yang paling ku unggulkan dalam benakku. Kalau kalau ada wanita cantik, dealah wanita yang paling cantik.

Bagiku dea lebih dari cukup, wanita yang sudah lama ku dambakan, ku eluh eluhkan.
Wanita sempurna melengkapi hidupku, menjadi penyemangat, semoga perasaan ini tetap sama dan syukur syukur bertambah.

Deapun mengungkapkan perasaanya padaku tanggal 6 desember 2016, dan akupun membalasnya 7 desember 2016. Dan doaku semoga dialah jodohku sampai akhirat nanti.

semoga setelah ini aku hanya fokus untuk menggapai "Cita Citaku Di Angkasa Tolong Diam Disana"



Sabtu, 24 Desember 2016

SANAD ILMU FIKIH NAHDLATUL ULAMA

sihabuddin.com - SANAD ILMU FIKIH NAHDLATUL ULAMA tulisan ini sebenarnya sudah lama masuk draft, copas entah dari mana, ternyata usut punya usut ternyata dari aswajanucenterjatim.com. dari pada disimpen di draft mending sekalian saya post saja hehe, tapi sanad ini lebih ke madzhab syafi'i, sek sek pengertian sanad "Sanad adalah sandaran yang dapat dipercaya atau kaki bukti (menurut bahasa)" gampangnya ngomong sanad mata rantai (saling berkaitan). jadi yang di bahas di bawah ini, sanad ilmu imam syafi'i sampai kepada Rasulallah, artinya keilmuannya imam syafi'i itu dari Rasulallah.

SANAD ILMU FIKIH NAHDLATUL ULAMA

Sanad Imam Syafi’i (w. 204 H) kepada Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallam memiliki 2 Jalur, Jalur Imam Malik dan Jalur Imam Abu Hanifah.

1. Jalur Imam Malik
Imam Malik bin Anas (w. 179 H, Pendiri Madzhab Malikiyah) berguru kepada ① Ibnu Syihab al-Zuhri (w. 124 H), ② Nafi’ Maula Abdillah bin Umar (w. 117 H), ③ Abu Zunad (w. 136 H), ④ Rabiah al-Ra’y (w. 136H), dan ⑤ Yahya bin Said (w. 143 H)Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Abdullah bin Mas’ud (w. 94 H), ② Urwah bin Zubair (w. 94 H), ③ al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar(w. 106 H), ④ Said bin Musayyab (w. 94 H), ⑤ Sulaiman bin Yasar (w. 107 H), ⑥ Kharihaj bin Zaid bin Tsabit (w.100 H), ⑦dan Salim bin Abdullah bin Umar (w.106H).Kesemuanya berguru kepada ① Umar bin Khattab (w. 22 H), ② Utsman bin Affan (w. 35 H),③ Abdullah bin Umar (w.73 H), ④ Abdullah bin Abbas (w. 68 H), dan ⑤ Zaid bin Tsabit (w. 45 H).Kesemua Sahabat dari Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallama

2. Jalur Imam Abu Hanifah
Imam Syafii berguru kepada Muhammad bin al-Hasan (w. 189 H), berguru kepada Abu Hanifah (w. 150 H, Pendiri Madzhab Hanafiyah), berguru kepada Hammad bin Abi Sulaiman (w. 120 H).Berguru kepada ① Ibrahim bin Yazid al-Nakhai (w. 95 H), ② al-Hasan al-Basri (w. 110 H), dan ③ Amir bin Syarahbil (w. 104 H).Kesemuanya berguru kepada ① Syuraihbin al-Haris al-Kindi (w. 78 H), ② Alqamah bin Qais al-Nakhai (w. 62 H), ③Masruq bin al-Ajda’ al-Hamdani (w. 62 H), ④ al-Aswad bin Yazid bin Qais al-Nakhai (w. 95 H).Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Mas’ud (w. 32 H) dan ② Ali bin Abi Thalib (w. 40 H)Kesemua Sahabat dari Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallama

Madzhab Syafiiyah terdiri dari beberapa generasi (Thabqah).

Thabqah I 

Murid-Murid Imam Syafi’i 
Abdullah bin Zubair Abu Bakar al-Humaidi (w. 219 H), Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya al-Buwaithi (w. 231 H), Ishaq bin Rahuwaih (w. 238 H), Abu Utsman al-Qadhi Muhammad bin Syafi’i (w. 240 H), Ahmad bin Hanbal (w. 241 H, Pendiri Madzhab Hanbali), Harmalah bin Yahya bin Abdullah al-Tajibi (w. 243 H), Abu Ali al-Husain bin Ali bin Yazid al-Karabisi (w.245 H), Abu Tsaur al-Kulabi al-Baghdadi (w. 246 H), Ahmad bin Yahya bin Wazir bin Sulaiman al-Tajibi (w. 250 H), al-Bukhari (w. 256 H), al-Hasan bin Muhammad bin al-Shabbah al-Za’farani (w. 260 H).

Thabqah II

Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani (w. 264 H), Ahmad bin al-Sayyar (w. 268 H), al-Rabi’ bin Sulaiman (w. 270 H), Abu Dawud (w. 275 H), Abu Hatim (w. 277 H),al-Darimi (w. 280 H), Ibnu Abi al-Dunya (w. 281 H), Abu Abdillah al-Marwazi (w. 294 H), Abu Ja’far al-Tirmidzi (w. 295 H), Al-Junaid al-Baghdadi (w. 298 H).

Thabqah III

al-Nasai (w. 303 H), Ibnu Suraij (w. 306 H), Ibnu al-Mundzir (w. 318 H), Abu Hasan al-Asy’ari (w. 324 H, Imam Ahlissunah Dalam Aqidah), Ibnu al-Qash(w. 335 H), Abu Ishaq al-Marwazi (w. 340H), al-Mas’udi (w. 346 H), Abu Ali al-Thabari (w. 350 H), al-Qaffal al-Kabir al-Syasyi (w. 366 H), Ibnu Abi Hatim (w. 381 H), Al-Daruquthni (w. 385 H).

Thabqah IV

al-Qadhi Abu Bakar al-Baqillani (w. 403 H), Ibnu al-Mahamili (w. 415 H), Mahmud bin Sabaktakin (w. 422 H), Abu Muhammad al-Juwaini (w. 438 H), al-Mawardi (w. 458 H), Ahmad bin Husain al-Baihaqi (w. 458 H), al-Qadhi al-Marwazi (w. 462 H), Abu al-Qasim al-Qusyairi (w. 465 H), Abu Ishaq al-Syairazi (w. 476 H), Imam al-Haramain (w. 478 H), Al-Karmani (w. 500 H).

Thabqah V

al-Ghazali (w. 505 H), Abu Bakar al-Syasyi (w. 507 H), al-Baghawi (w. 516 H), al-Hamdzani (w. 521 H), al-Syahrastani (w. 548 H), al-Amudi (w. 551 H), Ibnu Asakir (w. 576 H), Ibnu al-Anbari (w. 577 H), Abu Syuja’ al-Ashbihani (w. 593 H).

Thabqah VI

Ibnu al-Atsir (w. 606 H), Fakhruddin al-Razi (w. 606 H), Aminuddin Abu al-Khair al-Tibrizi (w. 621 H), al-Rafii (w. 623 H), Ali al-Sakhawi (w. 643 H), Izzuddin bin Abdissalam (w. 660 H), IbnuMalik (w. 672 H), Muhyiddin Syaraf al-Nawawi (w. 676 H), Al-Baidhawi (w. 691 H).

Thabqah VII

Ibnu Daqiq al-Id (w. 702 H), Quthbuddin al-Syairazi (w. 710 H), Najmuddin al-Qamuli (w. 727 H), Taqiyuddin al-Subki (w. 756 H), Tajuddin al-Subki (w. 771 H), Jamaluddin al-Asnawi (w. 772 H),Ibnu Katsir (w. 774 H), Ibnu al-Mulaqqin (w. 804 H), al-Zarkasyi (w. 780 H).

Thabqah VIII

Sirajuddin al-Bulqini (w. 805 H), Zainuddin al-Iraqi (w. 806 H), Ibnu al-Muqri (w. 837 H), Syihabuddin al-Ramli (w. 844 H), Ibnu Ruslan (w. 844 H), Ibnu Zahrah (w. 848 H), Ibnu Hajar al-‘Asqalani (w. 852 H), Jalaluddin al-Mahalli (w. 864 H), Kamaluddin Ibnu Imam al-Kamiliyah (w. 874 H).

Thabqah IX

Jalaluddin al-Suyuthi (w. 911 H), al-Qasthalani (w. 923 H), Zakariya al-Anshari (w. 928 H), Zainuddin al-Malibari (w. 972 H), Abdul Wahhab al-Sya’rani (w. 973 H), Ibnu Hajar al-Haitami (w. 974 H), al-Khatib al-Syirbini (w. 977 H), Ibnu al-Qasim al-Ubbadi (w. 994 H).

Thabqah X

Syamsuddin al-Ramli (w. 1004 H), Abu Bakar al-Syinwani (w. 1019 H), Syihabuddin al-Subki (w. 1032 H), Ibnu ‘Alan al-Makki (w. 1057 H), al-Raniri (w. 1068 H), Syihabuddin al-Qulyubi (w. 1070 H), Muhammad al-Kaurani (w. 1078 H), Ibrahim al-Maimuni (w. 1079 H), Ali al-Syibramalisi (w. 1078 H), Abdurrauf al-Fanshuri (w. 1094 H).

Thabqah XI

Najmuddin al-Hifni (w. 1101 H), Ibrahim al-Kaurani (w. 1101 H), Ilyas al-Kurdi (w. 1138 H), Abdul Karim al-Syarabati (w. 1178 H), Jamaluddin al-Hifni (w. 1178 H),Isa al-Barmawi (w. 1178 H), Athiyah al-Ajhuri (w. 1190 H), Ahmad al-Syuja’i (w. 1197 H).

Thabqah XII

Abdushomad al-Palimbani (w. 1203 H), Sulaiman al-Jamal (w. 1204 H), Sulaiman al-Bujairimi (w. 1221 H), Arsyar al-Banjari (w. 1227 H), Muhammad al-Syinwani (w. 1233 H), Muhammad al-Fudhali (w. 1236 H), Khalid al-Naqsyabandi (w. 1242 H), Abdurrahman Ba’alawi al-Hadhrami (w. 1254 H), Khatib al-Sanbasi (w. 1289 H), Ibrahim al-Bajuri (w. 1276 H).

Thabqah XIII

Zaini Dahlan (w. 1303 H), al-Bakri Muhammad Syatha (w. 1310 H), Nawawi al-Bantani (w. 1315 H), Shalih Darat (w. 1321 H), Muhammad Amin al-Kurdi (w. 1332 H), Ahmad Khatib al-Minangkabawi (w. 1334 H), Mahfudz al-Tarmasi (w. 1338 H), Ahmad Khalil al-Bangkalani (w. 1345 H), Yusuf bin Ismail al-Nabhani (w. 1350 H).

Thabqah XIV

KH Hasyim Asy’ari (w. 1367 H), Pendiri Jamiyah Nahdlatul Ulama
Ditandatangani Oleh:
Rais Am
Dr. KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz
Ketua Umum
Dr. KH. Said Aqil Siroj
Diterbitkan Oleh Pengurus Pusat Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama

Referensi:
1. Muhammad Abu Zahrah “al-Syafi’i”
2. Hadlari Bik “Tarikh Tasyri”
3. Sirajuddin Abbas “Tabaqat al-Syafi’iyah”

Sumber: Aswaja NU Center Jatim.

Senin, 05 Desember 2016

3 Tahun Kedepan, Siapa Aku?

3 Tahun Kedepan, Siapa Aku?
sihabuddin.com - 3 tahun yang akan datang, siapa aku?. sebuah kalimat yang sangat ku pertimbangkan dan ku pikirkan dari sekarang ini, selasa 29 november 2016 (dan rampung ahad 4 desember 2016) . sebenarnya sudah aku tulis "cita citaku di angkasa tolong diam dulu disana" kedepan mungkin sulit mungkin mudah. mengapa harus aku tulis rencana ini? besok lusa tentunya agar aku ingat akan impianku sekarang ini. Dan juga ini sebagai "catatan akhir tahun 2016".
hal yang paling mendasar, dan mendorong untuk ku tulis "3 tahun kedepan, siapa aku?" adalah karena keinginan untuk menikah. yah keinginan untuk mempunyai pendamping hidup, sempat berpikir pendek, nikah ya tinggal nikah, kok ribet amat :3, setalah lama berpikir,, ahh tidak bisa, tidak bisa bagiku, banyak hal yang harus di persiapkan. menghela nafas dalam dalam, kuputuskan mengambil jarak.

MULAI BERPIKIR

NIKAH? siapakah jodohku? siapakah dia?
aku tak tahu, aku belum menemukan tapi aku masih ingin nikah! KONYOL!
tapi aku punya kriteria untuk jodohku, kriteria menurutku, untukku
cantik, cerdas, berpikir dewasa, hafidzoh, lebih dariku, dan masih banyak hal baik lainya hingga puncaknya kriteria adalah sholihah. sejenak berpikir, AKU INI SIAPA? kok kriterianya gak masuk akal! aku tak tampan, aku tak cerdas, tak berpikir dewasa, tak hafid dan masih banyak kekuranganku. jangankan sholih!.
Disinilah mulai kupikiran "wanita mana dengan kriteriaku yang mau denganku?" TOLOLKAN!?
sebelum hari ini, kemarin kemarin ada satu wanita yang ku dambakan yang ku eluh eluhkan, cocok dengan kriteriaku dan ku berharap dialah jodohku, tapi ternyata tidak sama sekali, bahkan kini aku tak tahu kabar dan keadaanya, tapi melalui dialah aku mulai mengerti arti jodoh hingga aku putuskan untuk berhenti berharap. "Terima Kasih SABDANI PUTRI".

BERPIKIR.

ternyata bagiku, aku terlalu muda sebagai seorang laki laki untuk menikah, umurku masih 21 tahun. di umur 21 tahun ini AKU SIAPA? akupun seperti tak sadarkan diri, tiba tiba umurku sudah 21, kemana aku kemarin kemarin?
*ibarate uripku iku koyo layangan ngliwung, ngerti ngerti temangsang*
begitu banyak waktu terbuang percuma dan ku siakan, ah sudahlah aku malas memikirkan pernikahan dengan hati dan kondisi jiwa yang tak baik ini. nah dari sini, langkah yang tepat bagiku, aku persiapkan jiwa ini untuk menikah. saat aku berhenti berharap, aku mulai menata kembali jadwal kebaikan, aku harus memperbaiki dan bertanggung jawab atas perbuatanku kemarin

Ada yang unik di akhir akhir ini, aku kenal dengan wanita kriteriaku, tidak begitu cantik sih, tapi menenangkan mata hahaha. sebut saja namanya dea. sebetulnya kenal sudah lama, akan tetapi kenal lebih dekat baru akhir akhir ini, Dan kemungkinan besar dialah orang yang akan menjadi sandaranku. Dan kuputuskan untuk tetap setia bertahan dan bersabar. Yah untuk soal perasaanku pada seorang wanita kucukupkan pada dea, hingga nanti 3 tahun lagi, semoga perasaan ini tetap masih sama, syukur syukur terus bertambah haha.

RENCANA 3 TAHUN KEDEPAN

Setelah sekarang aku sadar, siapa aku! dengan begitu banyak kekurangan, mau tak mau harus terus ada pembenahan, sedikit sedikit harus tetap memperbaiki masa lalu yang tak bertanggung jawab,

al ajrumi
imriti
sorof
taqrib
fathul qorib
adalah hal yang paling wajib ku benahi.

bahasa arab
bahasa inggris
bahasa pemrograman php
Adalah hal yang ingin ku pelajari lagi, (dengan sungguh sungguh).
Yah 3 tahun lagi siapa aku?
Memang berat namun tetap harus kujalani, aku tunggu di tahun 2019, Siapa Aku!
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done